Tampilkan postingan dengan label Sejarah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sejarah. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 18 Januari 2014

Sejarah Nasional Indonesia II



Tiar Anwar Bachtiar, M. Hum lahir di Banjarsari, Ciamis 20 Juni 1979. Telah menggeluti bidang sejarah sejak diterima di Jurusan Sejarah Universitas Pdjadjaran pada tahun 1997. Melanjutkan S2 di Universitas Indonesia dan sedang menempuh S3 di Universitas Indonesia juga, pada bidang yang sama.
Berbagai tulisannya tersebar diberbagai media massa nasional maupun lokal seperti Kompas, Republika, Hikamah, Risalah, Al-Muslimun, Pikiran Rakyat dan yang lainnya. Tulisannya yang telah terbit dalam bentuk buku antara lain adalah Lajur-Lajur Pemikiran Islam Kilasan Pergulatan Pemikiran Islam IndonesiaI. Selain itu, ayah satu putri ini juga menerjemahkan buku-buku berbahasa Arab, antara lain: Qardhawi Bicara soal wanita (2003), Menaklukan 7 Penyaki Jiwa (2004), Tafsir Surat Al-Fatihah (2003), Jalan Kebahagiaan (2006), Pergulatan Pemikiran Kaum Muda Persis (2005), Hamsa Kenapa Dibenci Amerika?, yang kemudian direvisi menjadi Hamas Kenapa Dibenci Israel? (2009), dll. Saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Pemuda Persis dan dosen pasca
         Sejarah Nasional Indonesia II
             Tiar Anwar Bachtiar, dkk.

                           AIEMS

                        Rp. 36.000 
 
 sajrana Uiniversitas Ibn Khaldun, Bogor.

Sejarah Nasional Indonesia I



Tiar Anwar Bachtiar, M. Hum lahir di Banjarsari, Ciamis 20 Juni 1979. Telah menggeluti bidang sejarah sejak diterima di Jurusan Sejarah Universitas Pdjadjaran pada tahun 1997. Melanjutkan S2 di Universitas Indonesia dan sedang menempuh S3 di Universitas Indonesia juga, pada bidang yang sama.
Berbagai tulisannya tersebar diberbagai media massa nasional maupun lokal seperti Kompas, Republika, Hikamah, Risalah, Al-Muslimun, Pikiran Rakyat dan yang lainnya. Tulisannya yang telah terbit dalam bentuk buku antara lain adalah Lajur-Lajur Pemikiran Islam Kilasan Pergulatan Pemikiran Islam IndonesiaI. Selain itu, ayah satu putri ini juga menerjemahkan buku-buku berbahasa Arab, antara lain: Qardhawi Bicara soal wanita (2003), Menaklukan 7 Penyaki Jiwa (2004), Tafsir Surat Al-Fatihah (2003), Jalan Kebahagiaan (2006), Pergulatan Pemikiran Kaum Muda Persis (2005), Hamsa Kenapa Dibenci Amerika?, yang kemudian direvisi menjadi Hamas Kenapa Dibenci Israel? (2009), dll. Saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Pemuda Persis dan dosen pasca 

          Sejarah Nasional Indonesia I 
            Tiar Anwar Bachtiar, dkk.

                          AIEMS

                     Rp. 30.000 
 

sajrana Uiniversitas Ibn Khaldun, Bogor.

Persis dan Politik (Sejarah Pemikiran dan Aksi Politik Persis 1923-1997)



Intelektual keumatan harus terpelihara dan terus ditingkatkan, sehingga gema dakwah, tarbiyah, dan ijtimaiyyah Persis semakin menggelora dan menyebar melalui berbagai lini komunikasi dengan yang lain, seperti lewat karya ini.

Prof. Dr. KH. M. Abdurrahman (Ketua Umum PP Persis)

Keterlibatan Persis dalam masalah politik dapat dikatakan jarang tersentuh, termasuk oleh Howard M. Federspiel, spesialisasi Persis yang pertama. Secara umum kedua kader Persis ini berhasil mengungkapakan peranan Persis dalam berbangsa dan bernegara sejak didirikannya hingga masa akhir pemerintahan Orde Baru, termasuk mejawab isu-isu politik yang mendiskreditkan Persis, dengan kualitas tulisan ynag bisa dipertanggungjawabkan secara akademik.

Dr. Mohammad Iskandar (Dosen Senior Dept. Sejarah FIB-UI)
                    Persis dan Politik
(Sejarah Pemikiran dan Aksi Politik Persis 1923-1997) 
Tiar Anwar Bachtiar & Pepen Irfan Fauzan 

                      Pembela Islam

                        Rp. 55.000

Jumat, 17 Januari 2014

Sejarah Pesantren Persis 1936-1983



Buku ini hendak mengeksplorasikan perkembangan pesantren Persatuan Islam secara historis, dari masa kelahiran sampai masa pelembagaan tradisi. Ini diperkirakan berlangsung antara tahun 1936 sampai 1983. Tahun 1936 adalah tahun kelahiran Pesantren Persatuan Islam. Sedangkan tahun 1983 adalah tahun berakhirnya masa kepemimpinan K.H.E. Abdurrahman, baik sebagai pimpinan Pesantren Persis Pajagalan Bandung ataupun sebagai Ketua Umum PP Persatuan Islam, yang memberikan warna tersendiri bagi Persatuan Islam setelah masa A. Hassan. Selain itu, pada tahun yang sama K.H. Abdul Qadir Hassan, pimpinan Pesatren Persis Bangil setelah A. Hassan yang sekaligus juga menjabat sebagai ketua Majelis Ulama Persatuan Islam (sekarang Dewan Hisbah), sudah mulai tidak aktif sampai wafatnya tanggal 25 Agustus 1984. Kedua orang ini bisa dikatakan sebagai pembentuk sesungguhnya corak khas Pesantren Persatuan Islam yang dasar-dasarnya telah diletakan sebelumnya oleh A. Hassan.


     Sejarah Pesantren Persis 1936-1983
                 Tiar Anwar Bachtiar

                    Pembela Islam